Sesungghunya nikmat terbesar yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya adalah diberi mereka itu hidayah/petunjuk. Barangsiapa mendapat hidayah Allah maka mereka akan berada pada jalan yang lurus/jalan kebenaran. Siapa saja yang berada jalan kebenaran itu mereka akan mendapat keselamatan, bukankah setiap orang mendambakan itu? Dan adakah seseorang yang menginginkan dirinya celaka? Hanyalah orang-orang yang sudah gila.
Apabila kita mendapat sebuah pertanyaan dari manakah dan bagaimana caranya kita dapat memperoleh hidayah itu? Jawabannya adalah
dari Allah melalui agama Islam. “Allah mengutus Rasul-Nya (Muhammad) untuk membimbing manusia menuju hidayah-Nya melalui agama yang haq (Islam)”. (QS. 48:28, 9:33).
”Katakanlah sesungguhnya petunjuk itu adalah sebaik-baiknya petunjuk”. (QS. 7:71)
Manusia tidak serta merta akan mendapatkan hidayah Allah kecuali mereka berusaha melalui akal pikirannya, hatinya, naluri/instingnya untuk meraih hidayah itu. Artinya manusia yang harus proaktif membuka diri mempelajari agama dan terus berdo’a kepada Allah.
Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya pada setiap harimu, Allah memiliki hembusan (hidayah), maka hadanglah/jemputlah dia”. (HR.Turmudzi dan Thabrani)
Para Salafus Shaleh (Ulama soleh terdahulu) menuturkan agar dapat memperoleh hidayah Allah hendaknya melakukan hal-hal berikut:
1. Membaca Al-Qur’an dengan benar dan memahami is kangungannya.
2. Membaca buku-buku karya orang-orang shaleh untuk menambah semangat mendekatkan diri kepada Allah.
3. Menghadiri majelis ta’lim/majelis dzikir.
Nabi SAW bersabda: “Demi dzat yang diriku dalam tangan-Nya, jikalau kalian selalu dalam kondisi yang sama dengan kondisi saat bersamaku dan selalu berdzikir, maka Malaikat akan selalu menemanimu baik di tempat tidur ataupun dijalan-jalan”,(HR. Muslim & Turmudzi)
Di dalam hadits tersebut Rasulullah SAW memberi nasihat dalam bentuk isyarat. Selama manusia selalu berdekatan dengan orang-orang saleh dan tiada henti berdzikir maka para Malaikat akan senantiasa menyertainya dan mengilhamkan hidayah dan taqwa atas perintah Allah swt.
Apabila kita mendapat sebuah pertanyaan dari manakah dan bagaimana caranya kita dapat memperoleh hidayah itu? Jawabannya adalah
dari Allah melalui agama Islam. “Allah mengutus Rasul-Nya (Muhammad) untuk membimbing manusia menuju hidayah-Nya melalui agama yang haq (Islam)”. (QS. 48:28, 9:33).
”Katakanlah sesungguhnya petunjuk itu adalah sebaik-baiknya petunjuk”. (QS. 7:71)
Manusia tidak serta merta akan mendapatkan hidayah Allah kecuali mereka berusaha melalui akal pikirannya, hatinya, naluri/instingnya untuk meraih hidayah itu. Artinya manusia yang harus proaktif membuka diri mempelajari agama dan terus berdo’a kepada Allah.
Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya pada setiap harimu, Allah memiliki hembusan (hidayah), maka hadanglah/jemputlah dia”. (HR.Turmudzi dan Thabrani)
Para Salafus Shaleh (Ulama soleh terdahulu) menuturkan agar dapat memperoleh hidayah Allah hendaknya melakukan hal-hal berikut:
1. Membaca Al-Qur’an dengan benar dan memahami is kangungannya.
2. Membaca buku-buku karya orang-orang shaleh untuk menambah semangat mendekatkan diri kepada Allah.
3. Menghadiri majelis ta’lim/majelis dzikir.
Nabi SAW bersabda: “Demi dzat yang diriku dalam tangan-Nya, jikalau kalian selalu dalam kondisi yang sama dengan kondisi saat bersamaku dan selalu berdzikir, maka Malaikat akan selalu menemanimu baik di tempat tidur ataupun dijalan-jalan”,(HR. Muslim & Turmudzi)
Di dalam hadits tersebut Rasulullah SAW memberi nasihat dalam bentuk isyarat. Selama manusia selalu berdekatan dengan orang-orang saleh dan tiada henti berdzikir maka para Malaikat akan senantiasa menyertainya dan mengilhamkan hidayah dan taqwa atas perintah Allah swt.