Imam Ali bin Abi Thalib r.a. berkata: "Ada tiga tanda orang yang menderita penyakit riya' yaitu malas beribadah jika sendiri, giat beribadah jika berada di tengah-tengah orang banyak, dan giat beramal jika dipuji serta berkurang ketika dicela".
Seseorang dianggap riya' apabila mereka berbuat kebaikan lalu menginginkan agar orang lain melihat/mengetahui kebaikannya, supaya memuji dan memuliakannya. Riya' adalah penyakit/maksiat batin karena dia bukan merupakan sebuah pengagungan terhadap Allah swt. dalam batinnya. Sehingga ketika beramal mereka tidak mengharap ridha Allah akan tetapi mengharap ridha makhluk.
Riya' adalah suatu perbuatan yang amat berbahaya bagi pelakunya, karena didalamnya terdapat unsur syirik (penyekutuan terhadap Allah). Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda:
"Hati-hatilah kamu terhadap syirik tersembunyi". Lalu para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah apakah syirik tersembunyi itu?". Nabi menjawab: "Seseorang yang banyak mengerjakan shalat dan sungguh-sungguh menyempurnakan shalatnya karena dia tahu manusia memandangnya, itulah syirik tersembunyi". (H.R. Ibnu Khuzaimah)
Orang yang menderita penyakit riya' juga dikenal sebagai penjual akhirat dengan dunia. Tidak ada kesembuhan dalam penyakit ini, kecuali bagi mereka yang berusaha merenung bahwa sebenarnya segala sesuatunya ada di dalam genggaman/kuasa Allah. Dialah yang memuliakan dan Dia pulalah yang menghinakan, Dialah yang meniggikan derajat dan Dia pulalah yang menurunkan derajat, Dialah yang memberi dan dia pulalah yang menahan.
Apabila kita perhatikan penyakit riya' ini telah mewabah hampir di semua lapisan manusia, mulai dari masyarakat kecil hingga kepada penguasa, dari kalangan bawahan hingga ke kalangan pejabat. Apabila fenomena tersebut tidak segera diobati dan disembuhkan maka kita akan sulit menemukan orang-orang yang bekerja dan mengabdi dengan tulus dan ikhlas.
*Usaid
Ya Allah, lindungilah kami semua dari penyakit riya'tersebu. Karena kami tidak ingin amal-amal kami terhapus olehnya. Amiiiinnnn....