![]() |
Gerbang kota Bandar Lampung yang ciamik diambil dari Tribunnews |
Lagi-lagi kepala dibikin puyeng oleh pandemi Covid-19 dikala ketemu akhir pekan panjang (long weekend). Apa daya transportasi udara ribet dan mahal dengan syarat test PCR-nya. Sementara transportasi darat dengan menggunakan bis AKAP bisa dikatakan bunuh diri karena kita akan berlama-lama di ruangan tertutup bersama sekian banyak orang yang bisa saja terjangkit virus Covid-19. Sayangnya pilihan kereta api masih belum beroperasi untuk rute Kertapati-Tanjung Karang di saat perjalanan kami ini berlangsung. Alhasil pilihan satu-satunya yaitu bermotor dengan resiko pantat tempos menuju Bandar Lampung.
Perjalanan kali ini kami mulai sekitar pukul 8 pagi. Yah, bisa dikatakan kami sudah sangat kesiangan lantaran seorang rekan seperjalanan baru sampai ke titik kumpul sekitar pukul 7.30 padahal sudah dijanjikan pukul 6 perjalanan sudah dimulai. Ditambah beliau ini terlalu banyak barang bawaan sehingga perlu sortir barang dulu mana yang penting dan mana yang akan ditinggal. Jadilah kami harus berpuas dengan 2 jam molor dari rencana semula.
Sebenarnya saat ini Palembang-Bakauheni sudah tersedia jalan TOL sehingga bisa sangat menghemat waktu dari semula 9-12 jam perjalanan bisa dihemat hingga hanya 3-4 jam saja. Namun sayangnya berhubung kami tidak ada yang bisa mengendarai mobil, jadi bermodal nekat kami hanya bisa pasrah dengan mengendarai motor.
Tentu ini bukan perjalanan jauh pertama kali bagi kami dengan mengendarai sepeda motor.
Sebelumnya kami juga pernah beberapa kali berkeliling Pulau Bangka dan ke kota Pagaralam dengan mengendarai sepeda motor (nanti kalau tidak males akan saya ceritakan). Dan ini di luar perjalanan lainnya yang menyewa motor di tempat wisata, misalnya saat kami bermotor ria selama berjam-jam mengelilingi pulau Bali, Jogja-Solo PP, dll. Yang penting sebelum perjalanan kita harus memastikan bahwa mesin motor dan pendukungnya sedang dalam kondisi prima dengan melakukan servis dan penggantian ban luar apabila sudah mulai botak untuk meminimalisir ban motor tergelincir.
Tips 1:
Untuk perjalanan jauh sebaiknya gunakan nitrogen untuk mengisi angin ban kendaraan baik mobil ataupun motor. Karena gas nitrogen ini kondisinya lebih dingin sehingga tidak gampang memuai saat ban motor mulai panas karena perjalanan yang jauh dan aspal yang panas. Yah ini demi keselamatan kita juga supaya ban motor kita tidak bocor di jalan atau bahkan meledak yang tentu akan mencelakai diri kita sendiri juga.
Tentu akan ada saja perdebatan antara kegunaan gas nitrogen untuk angin ban ini. Karena memang nitrogen extractor di tempat pengisian angin ban tidak bisa mengekstrak 100% nitrogen. Tapi tentunya ini sudah lebih baik ketimbang kita pake udara bebas di pengisian angin biasa, apalagi kalau di tempat kita isi angin ban ada di tepi jalan yang banyak polusinya, tentu udara yang terkompresi akan lebih banyak gas-gas lainnya dibanding komponen normal udara normal yang kita perlajari secara teoritis di sekolah.
=== Dampak Keberadaan Jalan TOL ===
Kami berangkat lebih kurang pukul 08.00 wib. Dengan kecepatan rata-rata antara 60-80km/jam, kami tiba di kota Kayuagung sekitar 2 jam dari sana. Dan langsung menuju Danau Teluk Gelam untuk makan siang. Tujuannya bukan untuk mampir dan main di danau, tapi makan siang di RM Pagi Sore yang ada di depan gerbang masuk kawasan wisata Danau Teluk Gelam.
Dari kota Kayuagung ke Danau Teluk Gelam adalah sekitar 15-30 menit tergantung kecepatan.
Dahulu kawasan ini sangat hidup dan menjadi perhentian andalan bis AKAP eksekutif tujuan pulau Jawa. Tapi semenjak jalan TOL beroperasi, rumah makan dan kawasan ini sangat sepi pengunjung. Sebagian besar kendaraan jarak jauh menuju Lampung dan pulau Jawa akan melalui jalan TOL yang memang sangat memangkas waktu tempuh, dan itu memang pilihan terbaik. Belum lagi melalui jalan lintas di pulau Sumatra cukup beresiko karena ada saja preman jalan yang akan menghadang truk dan bis besar untuk meminta jatah lewat (pungli) dengan membawa sentaja tajam yang cukup membahayakan.
Saat kami makan di sana, hanya ada kami dan satu keluarga lainnya yang sedang makan di sana. Kemungkinan mereka sedang dalam perjalanan menuju selatan Sumatra.
Lebih jauh perjalanan kami lalui, makin lama makin terlihat ada banyak sekali rumah makan dengan bangunan yang masih apik dan bagus terpaksa gulung tikar karena sepinya pengunjung.
Ini adalah salah satu konsekuensi dari sebuah perubahan apabila kita tidak sedini mungkin bersiap diri. Tentu kita tidak memandang keberadaan jalan tol sebagai hal yang negatif. Karena sesungguhnya ada banyak sekali manfaat yang diberikan jalan tol selain untuk menghemat waktu yang tidak kita rasakan secara langsung mulai dari kemudahan dan efektifitas distribusi, peningkatan keamanan, dan lain sebagainya.
=== Provinsi Lampung ===
Kondisi jalan dari kota Palembang menuju kota Bandar Lampung masih cukup prima kecuali di beberapa area yang masih ada beberapa lubangnya. Tapi itu sangat minor dibanding panjangnya jalur yang kita lalui.
Salah satunya ada di kawasan Mesuji.
Jalan di area ini terbilang cukup banyak berlubang dan sangat bergelombang.
Ini merupakan area perbatasan antara Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Lampung. Dimana Mesuji terbelah 2 pada saat pecahnya Provinsi Sumatera Selatan dan membentuk Provinsi Lampung di sisi selatannya. Ada Kecamatan Mesuji di Kab. Ogan Komering Ilir, dan ada Kab. Mesuji di Provinsi Lampung.
Memasuki area Lampung, kita akan melalui pos pemeriksaan polisi yang akan memeriksa dokumen kendaraan yang kita kendarai sebagai pemeriksaan rutin dan pemeriksaan terkait dokumen kesehatan hasil rapid test Covid-19 dari klinik atau RS yang kita bawa terkait kebijakan pemerintah dalam penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia. Dari perbatasan ini perjalanan masih harus ditempuh selama lebih kurang 4-5 jam lagi.
Selepas dari kawasan Kabupaten Mesuji jalan akan jauh lebih mulus untuk tancap gas hingga kecepatan 100 km/jam, tapi untuk alasan keamanan sebaiknya kita tetap berkendara di maksimal 80 km/jam ya guys.
Memasuki Provinsi Lampung, kita akan sesekali melihat monumen dan bangunan ikonik di sepanjang perjalanan kita hingga ke ibu kota Bandar Lampung. Sumpah aku merasa iri hati kenapa provinsi sebelah bisa setotalitas ini membangun monumen dan tugu persimpangan jalannya. Sangat cantik untuk diabadikan ke dalam potret kamera, dan sangat memanjakan mata ketika melewatinya.
Melanjutkan perjalanan kita menuju ibu kota provinsi, ternyata menjelang Kota Metro cuaca mulai mendung dan agak tidak bersahabat hingga guyuran hujan membasahi badan.
Tips 2:
Persiapkan perjalanan secara matang. Meski tidak sedang musim hujan selalu sediakan jas hujan di dalam daftar barang bawakan sehingga tidak menghambat perjalanan kita. Jangan sampai kita terserang flu bahkan sebelum memulai liburan di pantai lampung yang terkenal indah.
Kami berteduh sekitar 20 menit di salah satu rumah warga di jalan lintas hingga akhirnya kami putuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan dengan basah-basahan karena hujan yang tak kunjung reda padahal langit sudah mulai temaram seiring sang surya mulai kembali ke peraduannya.
Tidak disangka ternyata dari posisi kami berteduh hingga ke batas kota Bandar Lampung hanya sekitar 20 menit perjalanan lagi yang membuat hati ini membuncah-buncah berbahagia.
=== Namanya Mess Sadam ===
Akhirnya kami tiba di penginapan sekitar pukul 17.45 wib. Lokasi penginapan ini ada di belakang Mal Kartini dan sudah menjadi tujuan favorit hampir setiap kali ke Bandar Lampung. Harganya yang murah dan lokasinya yang strategis menjadi alasan utama mengapa kami memilih tempat ini. Pada saat perjalanan ini dilakukan, tarif per-malamnya masih Rp100.000,00 untuk kamar dengan kipas angin. Dan ini sudah sangat cukup karena lokasi Tj. Karang masih di kawasan perbukitan, hawa di area ini pun masih terbilang cukup segar.
Air keran yang kita pakai untuk mandi pun terasa cukup dingin untuk ukuran kawasan perkotaan. Menambah betah kami untuk tinggal di penginapan ini, lagi dan lagi.
Pun dengan posisinya yang berada tepat di belakang Mal Kartini membuat belanja keperluan dadakan jadi sangat mudah. Suatu hari kami pergi ke Lampung dan sampai di penginapan sudah pukul 20.30 wib, dan ternyata kelupaan untuk membawa peralatan mandi. Walhasil tidak perlu jauh-jauh berkendara dan cukup berjalan kaki ke Mal Kartini untuk membeli handuk, pasta gigi, sabun, dll.
Dan bagi warga Sumsel dan Palembang khususnya, di Mal Kartini ada Department Store namanya Center Point. Dan tahukah kalian bahwa Center Point ini tidak lain dan tidak bukan merupakan cabang dari Department Store lokal yang sudah terkenal di Palembang? Yap, Jaya Masawan atau lebih dikenal JM. Sudah memiliki banyak cabang di penjuru kota Palembang hingga kota Lubuklinggau, ternyata tidak membuat pemilik JM Group merasa cukup. Mereka memutuskan untuk membuka cabangnya di Provinsi Lampung dengan merk Center Point. Yok belanja di sana. <<bukan endorse ya, hahaha>>
Sekian kilas road trip kita dari kota Palembang hingga kota Bandar Lampung. Road trip ini berlangsung pada Desember 2021 dan masih di masa pandemi omicron meraja lela jadi tentu pos perbatasan masih terbilang sangat ketat. Untuk saat ini setelah kelonggaran dari pemerintah diterapkan kemungkinan di lapangan sudah tidak seketat dulu, tapi alangkah baiknya kalau kita selalu persiapkan masker di dekat kita untuk keamanan bersama. Kamu pake masker untuk melindungi aku, dan aku pake masker untuk melindungi kamu.
Keep Healthy All...
Bye...
Komentar
Posting Komentar